Selasa, 29 Desember 2009

Bek Lengkap Lagi, Fergie Tersenyum Lagi


AFP
Hull - Setelah sekian laga tampil tanpa bek lengkap, atau malah menggunakan "bek dadakan", Manchester United akhirnya tampil dengan pertahanan solid. Sir Alex Ferguson pun lega dengan hal ini.

Seperti sudah diketahui sebelumnya, cederanya Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, Gary Neville, Wes Brown dan beberapa nama lainnya membuat Patrice Evra menjadi satu-satunya bek murni yang tersisa.

Berbagai usaha pun dilakukan Fergie, di antaranya dengan memasang bek muda Ritchie De Laet atau memundurkan posisi Michael Carrick dan Darren Fletcher menjadi palang pintu pertahanan. Yang mana pun, tak ada yang lebih baik dari memasang bek tengah murni di posisi aslinya.

Pada pertandingan melawan Hull City, MU tampil dengan Vidic, Brown, Rafael da Silva dan Evra di barisan belakang. Gawang 'Setan Merah' memang tetap kebobolan satu gol, tetapi Fergie setidaknya senang. Apalagi MU meraih kemenangan 3-1 di akhir pertandingan.

"Kami akhirnya memiliki bek tengah-bek tengah kami lagi dan itu membuat perbedaan untuk kami. Di sektor lainnya, kami tak memiliki masalah dengan cedera, baik itu di lini tengah atau depan," ujarnya seperti dilansir AFP.

"Senang rasanya melihat Darren Fletcher bermain di lini tengah setelah sekian lama dirinya dan Michael Carrick bermain jadi bek tengah," lanjut pria asal Skotlandia ini. Sebelumnya Fergie sempat muram lantaran takut peluang timnya meraih gelar juara terancam karena pertahanan yang keropos.

Tanpa bek yang lengkap, MU mengalami dua kekalahan dalam empat laga terakhir di Premier League, yakni 0-1 dari Aston Villa dan 0-3 dari Fulham. Kekalahan yang terakhir merupakan kekalahan terbesar musim ini di Premier League.

Kini dengan kembalinya para bek itu, MU sukses menjejak posisi dua klasemen sementara. Keadaan makin bagus untuk mereka karena Chelsea ditahan imbang tanpa gol oleh Birmingham. Selisih dengan si pemuncak klasemen itu pun kini hanya tingal dua poin.

Selasa, 15 Desember 2009

Barca siap menghadapi Dynamo Kiev di Ukraina


Barcelona bersiap menghadapi Dynamo Kiev dalam lanjutan penyisihan grup liga Champion 2009-2010 di laga terakhir grup F.

Sebanyak dua puluh orang pemain akan berangkat menuju Ukraina Selasa pagi, hanya Jeffren Suarez dari daftar pemain 2009-2010 yang tidak di ikutsertakan dalam perjalanan kali ini karena masih cedera lutut. Chygrynskiy yang tidak dapat dimainkan karena peraturan perpindahan pemain oleh UEFA tetap mengikuti tim dengan alasan kebersamaan, demikian hal nya dengan Gabriel Milito, pemain yang telah mengalami cedera panjang ini juga telah mendapatkan izin penuh dari tim dokter untuk kembali bermain.

Dalam laga terakhir ini, kemenangan merupakan sesuatu hal yang penting bahkan dapat dikatakan sangat vital bagi skuad Guardiola bila tidak ingin langkah menuju babak 16 besar ditentukan oleh hasil laga di pertandingan lain maupun dengan peraturan head to head yang ditentukan UEFA.

Persiapan jelang semifinal melawan Atlante


Para pemain Barcelona terus mempersiapkan diri menjelang duel semifinal melawan Atlante Rabu 16 Desember 2009 esok hari. Hari Senin kemarin pemain melakukan dua kali sesi latihan, siang hari di Army Stadium yang dihadiri oleh para jurnalis dan penonton kemudian dilanjutkan pada sore hari dilapangan khusus yang berada dibelakang hotel tempat rombongan menginap.

Seluruh pemain menjalani sesi latihan terkecuali Lionel Messi yang hingga kemarin masih menjalani pemulihan bersama tim dokter dan terapis, Messi yang sangat berkeinginan tampil di kejuaraan ini bahkan melakukan terapi pemulihan di dalam pesawat ketika rombongan menuju Uni Emirat Arab yang memakan waktu 8 jam perjalanan, namun tampilnya Messi di semifinal tetap diragukan mengingat resiko cederanya bisa bertambah parah.

Rabu esok Atlante diyakini bukanlah lawan yang bisa dengan mudah ditaklukkan, dalam musim kompetisi liga Champion CONCACAF lalu, Atlante hanya kebobolan 7 gol dan meraih gelar sebagai The Best Defence dalam turnamen tersebut.

Penguasa Barcelona, FC Barcelona 1 – 0 RCD Espanyol


Tanpa Messi yang masih cidera engkel, FC Barcelona berhasil menang di pertandingan penting derbi barceloni atas Espanyol 1-0. Satu-satunya gol penentu kemenangan itu lagi-lagi dicetak oleh Zlatan Ibrahimovic. Kemenangan ini membalas kekalahan menyakitkan musim lalu di tempat dan ajang yang sama.

Babak pertama seharusnya Barca bisa mencetak gol lebih dari 1, tapi penyelesaian yang buruk menyebabkan skor tidak berubah, barulah di menit 39 setelah Xavi dijatuhkan oleh lawan di kotak pinalti yang menyebabkan hukuman pinalti. Ibrahimovic sama sekali tidak menyia-nyiakan peluang itu, dengan tendangan kerasnya mengubah skor menjadi 1-0.

Dibabak kedua Espanyol bermain jauh lebih baik, terlihat dengan jelas bagaimana kelelahan yang ada di pemain-pemain Barca sepulang dari Ukraina. Valdes melakukan penyelamatan penting untuk membayar kesalahan memalukan yang dilakukannya di partai terakhir fase grup UCL rabu kemaren melawan Kiev. Yaya Toure yang dimainkan sejak awal setelah kembalinya dari cidera mengalami cidera kembali pada menit 82, akhirnya diganti Busquest.

Susunan pemain :

Valdes, Alves, Pique, Puyol, Maxwell, Toure (Busquest 85′), Iniesta, Xavi, Pedro (Keita (61′), Henry, Ibrahimovic (Bojan 75′).

Lionel Messi menerima Ballon d’Or 2009


Hari Minggu malam, 6 Desember 2009 waktu Paris, Lionel Messi akhirnya menerima salah satu penghargaan paling prestisius bagi pemain bola, Ballon d’Or 2009. Disiarkan secara langsung oleh stasiun tv Perancis TF1, pada acara Telefoot Special. Messi menerima bola emas tersebut dari tangan Denis Chaumier direktur majalah French Football. Messi juga mencetak rekor baru sebagai pemenang Ballon d’Or yang mampu meraih voting sebanyak 98,5% dari nilai maksimal yang bisa diperoleh oleh seorang pemain sebagai kandidat pemenang.

Dalam kata-kata singkatnya setelah menerima penghargaan, Messi berkata “Saya dedikasikan penghargaan ini untuk seluruh rekan-rekan yang ada di tim, ini juga milik mereka. Sungguh sangat menyenangkan saya menjadi orang Argentina pertama yang mendapatkan ini juga sebagai pemain pertama dari akademi Barca”.

Mantan bintang timnas Perancis Bixente Lizarazu yang menjadi salah satu komentator di acara Telefoot tanpa ragu berkata “Saya berani membandingkannya dengan seorang Zidane, untuk kualitas dan karakternya, dia sangat membumi, apa adanya dan sangat bersahabat dengan siapapun. Tiga hal tersebut yang harus dimiliki oleh seorang pemain besar dan dia akan selalu dikenang dalam sejarah”.